Pemanfaatan Legenda Turi-Turian dalam Rangka Pengembangan Wisata Budaya di Kecamatan Nainggolan Samosir
DOI:
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v16i1.105Keywords:
legenda, folklor, nilai budaya, hasil karya, komodifikasi budayaAbstract
Artikel ini berjudul ”Pemanfaatan Legenda Turi-urian dalam Rangka Pengembangan Wisata Budaya di Kecamatan Nainggolan Samosir”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Objek Legenda yang ada di Kecamatan Nainggolan Samosir, mendeskripsikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam Legenda tersebut serta Pemanfaatan objek Legenda tersebut dalam pengembangan wisata budaya di Kabupaten Samosir. Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci oleh yang mempunyai cerita dan juga dibumbui dengan keajaiban. Nilai budaya merupakan sesuatu yang berbentuk nilai yang tertanam dan disepakati oleh masyarakat berupa kebiasaan sebagai bentuk perilaku dan tanggapan terhadap sesuatu keadaan sesudah atau sebelum terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, simpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Folklor. Teori Folklor merupakan sebuah pola yang terbentuk dari suatu masyarakat yang awalnya mengacu pada budaya lisan di mana teori folklor ini untuk mengetahui Nilai budaya yang terkandung dalam setiap objek legenda tersebut yaitu nilai ritual, nilai kesederhanaan, nilai kebersamaan, nilai religius, nilai sosial, nilai kerukunan, nilai kesejahteraan dan keadilan, nilai pelestarian dan kreativitas budaya, nilai peduli lingkungan. Kemudian teori komodifikasi budaya menjadi alat dalam pelestarian, mempertahankan, memelihara dan mengembangkan identitas kultural bangsa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu terdapat 3 Legenda yang ada di Kecamatan Nainggolan Samosir yaitu Legenda batu guru, Legenda manuk-manuk, Batu makam ompu soimbangon parhusip dan juga pemanfaatan objek legenda dalam pengembangan situs budaya. 2 hasil dari komodifikasi budaya pada Batu Guru, 2 hasil komodifikasi budaya pada Manuk-manuk, 2 hasil komodifikasi budaya pada Batu Makam Soimbangon Parhusip.
References
Barreto,M., Giantari, I.G.A. 2014. ”Strategi Pengembangan Objek Wisata Air Panas Di Desa Marobo, Kabupaten Bobonaro, Timor Leste”. E-jurnal Ekonomi Dan Bisnis. 4(11): 779.
Danandjaja. 2007. Folklor Indonesia: IlmuGosip, Dongengdan lain-lain.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
Endraswara, Suwardi. (2013). Metodologi Penelitian Sastra, Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publishing Service).
Gurning, R., & Damanik, R. . (2022). Legenda Siboru Lopian Di Desa Onom Hudon Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan: Kajian Folklor. Kompetensi, 15(1), 74–81. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v15i1.70
Maran, 2007. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Rineka Cipta Indonesia.
Rafael Raga. 2007. Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Ratna. 2003. Paradigma sosiologi sastra. Yoyakarta : Pustaka Pelajar
Rukmini, Dewi. 2009. Tesis cerita rakyat kabupaten sargen (suatu kajian structural dan nilai edukatif) Universitas Sebelas Maret.
Silitonga, F. M. C., & Sinaga, W. (2022). Legenda Raja Datuk Nabolon Pada Masyarakat Batak Toba : Analisis Psikosastra. Kompetensi, 15(2), 194–201. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v15i2.91
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Evita Manurung, Jekmen Sinulingga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.