Semiotika Tahapan Mossak pada Etnik Batak Toba
DOI:
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v16i1.106Keywords:
Ritual, Mossak, Jurus, Simbol, SemiotikaAbstract
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan sebelum melakukan bela diri (marmossak), di mana tahapan itu ada dua yaitu: Mandi jeruk purut, dan memakan ayam napinadar, kedua tahapan ini harus dijalankan saat sebelum melakukan mossak. Mendeskripsikan simbol jurus yang ada pada mossak, serta simbol ramuan dan peralatan yang terdapat pada mossak, dan mendeskripsikan fungsi dan makna terhadap simbol ramuan dan peralatan yang terdapat pada beladiri mossak Etnik Batak Toba. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif, teori yang digunakan adalah teori semiotik yaitu simbol yang dikemukakan oleh Pierce. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua tahapan dan tujuh jurus mossak, dan terdapat tujuh belas bentuk simbol peralatan dan ramuan, fungsi dan makna yang meliputi simbol ramuan dan simbol peralatan pada ritual mossak. Yang di mana simbol ramuan yaitu: Silinjuang atau kelinjuang, Sipilit atau gandarasa, bane-bane atau kemangi, Hariara na bontar atau beringin putih, Napuran atau daun sirih, gambir na bontar atau gambir putih, hapur kapur sirih, pangir atau jeruk purut, boras atau beras, Haminjon atau kemenyan, pira ni manuk kampung atau telur ayam kampung. Dan simbol peralatan antara lain: Ulos Sibolang, ulos sitolu tuho, kain sampe-sampe, tali bolit, dan mahkota kepala.
References
Annisa, A., Ginting, C. N. ., & Purba, I. E. . (2021). ANALISIS SEMIOTIKA FILM MIMPI ANANDA RAIH SEMESTA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN SASTRA . Kompetensi, 14(2), 59–68. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v14i2.47
Arikunto, Suharsimi, 2006. “Manajemen Penelitian”. Jakarta : PT. Rinneka Cipta.
Bustanuddin, Agus. 2007. “Sosiologi Agama”. Jakarta : Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada.
Daniati, D., Prasetya, K. H., & Musdolifah, A. (2019). Analisis Sosok Laisa Dengan Kajian Semiotik Ferdinand De Saussure Pada Novel Dia Adalah Kakakku Karya Tere Liye. Kompetensi, 12(1), 1-11.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Iskandar, Agung. 2010. “Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru” Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni.
Mudjianto, Bambang. 2013. “Semiotika dalam metode penelitian komunikasi”, (jurnal) balai pengkajian dan pengembangan komunikasi Jakarta.
Nugroho, Agung. A.M, 2004. Dasar-dasar Pencak Silat. Yogyakarta: PPM FIK-UNY.
Rajagukguk, S., & Sinulingga, J. (2021). MANUMPAN SOLU-SOLU ETNIK BATAK TOBA: KAJIAN SEMIOTIK. Kompetensi, 14(2), 139–151. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v14i2.56
Ratna, Nyoman Kutha. 2002. “Penelitian Sastra: Teori, Metode dan Teknik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudaryat, Yayat. 2009. “Makna dalam wacana (prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik)”. Bandung. Yrama Widya.
Sugiyono. 2015 “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif”. Bandung : ALFABETA.
Sobur, Alex. 2013. “Semiotika Komunikasi”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Angeli Pakpahan, Jekmen Sinulingga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.