Upacara Adat Kematian Cawir Metua: Wacana Kritis

Authors

  • Sarah Nathasia Br Tarigan Natasya Universitas Sumatra Utara
  • Emmya Kristina Karo Sekali Universitas Sumatera Utara
  • Rebecca Saulina Aritonang Universitas Sumatera Utara
  • Jekmen Sinulingga Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.36277/kompetensi.v16i2.197

Keywords:

analisis wacana, cawir metua, Karo

Abstract

Peneliti mengangkat sebuah artikel tradisi yang berjudul  upacara adat kematian cawir metua Batak Karo untuk dianalisis dalam wacana secara kritis. Masalah yang diteliti yaitu menjalankan upacara adat kematian cawir metua, faktor memengaruhi perubahan yang terdapat didalam upacara adat kematian cawir metua dan perubahan upacara kematian adat cawir metua serta  modal sosial didalam upacara kematian cawir metua. Metode yang digunakan didalam tulisan ini yaitu metode kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui sosial media. Tehnik pengumpulan data dengan menyimak dan mencatat data melalui sumber internet. Penelitian memaparkan hasil analisis pada Upacara kematian adat cawir metua dengan analisisi wacana kritis. Yang disebut cawir metua ialah yang sudah tiada, dan dapat juga disebut semua anak-anaknya sudah menikah (berkeluarga) serta telah memiliki cucu dari anak laki-laki dan perempuannya. Cawir metua adalah tingkat upacara adat kematian yang didambakan pada setiap masyarakat etnik Batak Karo karena dapat dikatakan tanggung jawabnya di dunia ini sudah selesai guna mendidik anak-anaknya sampai semua anak-anaknya berkeluarga. Masyarakat Karo melaksanaan upacara adat kematian cawir metua sudah menjadi tradisi adat-istiadat turun temurun yang dilakukan bagi kerabat yang sudah meninggal apalagi sudah berada di fase  cawir metua.

References

Amalia Yunia Rahmawati. (2020). 済無No Title No Title No Title. 20(July), 1–23.

Bukit, I. P. S., & Lubis, H. S. D. (2021). Tradisi Upacara Kematian Pada Etnis Karo Di Desa Sukandebi Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo. Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah, 6(1), 35. https://doi.org/10.24114/ph.v6i1.23221

Habeahan, S. (2022). Makna Rohani Ratapan Pada Upacara Kematian Suku Karo Pemeluk Agama Kristen. … : Jurnal Teologi Dan Pendidikan …, 142–157. https://ejournal.sttpresbyterianmedan.ac.id/index.php/charismo/article/view/27%0Ahttps://ejournal.sttpresbyterianmedan.ac.id/index.php/charismo/article/download/27/10

Hasugian, R. M. (2017). Upacara Kematian Saur Matua Batak Toba: Analisis Tradisi Lisan. LINGUA: Journal of Language, Literature and Teaching, 14(2), 225. https://doi.org/10.30957/lingua.v14i2.326

Herlina, E., & Juidah, I. (2022). Konteks Dell Hymes dalam Berita Daring Detik.Com Mengenai Covid 19 dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Mata Kuliah Wacana Bahasa Indonesia. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 9(1), 12. https://doi.org/10.33603/deiksis.v9i1.5304

Ii, B. A. B., & Konstruksi, P. (1974). Landasan Teori: Budaya Damai. 22–48.

Khoir, A. luul, & Purba, A. R. (2022). Upacara Adat Saur Matua Etnis Batak Toba : Analisis Peristiwa Tutur. 15(2), 187–193.

Nasution Meiliza, P. (2002). Landek Dalam Upacara Cawir metua Pada Masyarakat Karo. lim(2009), 1–25.

Novelita, R., Luthfie, M., & Fitriah, M. (2019). Komunikasi Budaya Melalui Prosesi Perkawinan Adat Pada Suku Batak Toba. Jurnal Komunikatio, 5(2), 35–40. https://doi.org/10.30997/jk.v5i2.1752

Pinem, K. (2013). Upacara Adat Kematian Cawir metua Pada Etnis Karo Di Desa Kutagugung Kecamatan Juhar. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 5(1), 81–93. https://doi.org/10.24114/jupiis.v5i1.523

Downloads

Published

2023-12-27

How to Cite

Natasya, S. N. B. T., Sekali, E. K. K., Aritonang, R. S., & Sinulingga, J. (2023). Upacara Adat Kematian Cawir Metua: Wacana Kritis. Kompetensi, 16(2), 371–377. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v16i2.197