Analisis Semiotika pada Ulos Harungguan Muara

Authors

  • Nehemia Anugrah Parasian Universitas Sumatera Utara
  • Jekmen Sinulingga Universitas Sumatera Utara
  • Warisman Sinaga Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.36277/kompetensi.v17i1.215

Keywords:

ulos harungguan, muara, Semiotika, komodifikasi budaya

Abstract

UHM merupakan salah satu ulos etnik Batak Toba. Ulos yang berasal dari Muara ini memiliki motif yang tergabung dari motif ulos yang dimiliki oleh etnik Batak Toba dan komodifikasi dilakukan sebagai pengembangan dari ulos ini. UHM memiliki kain dengan motif yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat Batak Toba yang hidup di sekitar Danau Toba. Motif ini memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Batak Toba, karena melambangkan keberanian dan semangat juang untuk menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk simbol, fungsi, makna yang terdapat pada UHM dan mendeskripsikan komodifikasi yang terdapat pada UHM. Teori yang digunakan dalam menganalisis data merupakan teori semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce dan teori komodifikasi yang dikemukakan oleh Mosco. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data penelitian dihasilkan dari penelitian lapangan dan penelitian sekunder. Pada penelitian ini ditemukan hasil simbol, yakni 22 bentuk simbol motif antara lain: topi, simarpusoran, ragi ambasang, bolean, suri suri, hait masusang, maratur, bola bola anduri, pucca, sibolang, ragi hotang, pinunsaan, ragi singkam, mangiring, situtur, ragi hidup, runjat, suri suri sanggar, gatip gatip, sibolang maranak, maratur toba, dan sitolu tuho. Dari hasil penelitian terhadap fungsi simbol, ditemukan 2 fungsi, yakni: (1) fungsi simbolis dan (2) fungsi praktis. Berdasarkan maknanya, ditemukan 2 makna, yakni: (1) makna konotasi dan (2) makna denotasi, serta komodifikasi yang terdapat yakni: (1) komodifikasi fungsi dan penggunaan UHM dan (2) komodifikasi fungsi dan bentuk UHM.

References

Annisa, A., Ginting, C. N. ., & Purba, I. E. . (2021). Analisis Semiotika Film Mimpi Ananda Raih Semesta Dan Relevansinya Sebagai Bahan Sastra . Kompetensi, 14(2), 59–68. https://doi.org/10.36277/Kompetensi.V14i2.47

Danesi, M. (2012). Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi.Yogyakarta: Jalasutra.

Harahap, S. G. E. ., & Sinulingga, J. (2022). Tradisi Upacara Saur Matua Etnik Batak Angkola/Mandailing: Kajian Semiotika Sosial. Kompetensi, 15(2), 182–186. https://doi.org/10.36277/Kompetensi.V15i2.77

Kusherdyana, R. (2020). Pengertian Budaya, Lintas Budaya, dan Teori yang Melandasi Lintas Budaya. Pemahaman Lintas Budaya, 1–63.

Labas, Y. N., & Yasmine, D. I. (2017). Komodifikasi di Era Masyarakat Jejaring: Studi Kasus YouTube Indonesia. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4(2), 104.

Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mudana, I. W., & Ribek, P. K. (2017). Komodifikasi Seni Lukis Wayang Kamasan Sebagai Produk Industri Kreatif Penunjang Pariwisata. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(1).

Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.

Nasoichah, C. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Bentuk Aksara Batak Pada Pustaha Laklak Dan Naskah Bambu. Forum Arkeologi, 28, 145–154.

Pakpahan, A., & Sinulingga, J. (2023). Semiotika Tahapan Mossak Pada Etnik Batak Toba. Kompetensi, 16(1), 30–44. https://doi.org/10.36277/Kompetensi.V16i1.106

Sherly, M., & Sukardi, S. (2016). Makna Simbolik Kain Ulos pada Masyarakat Batak Toba di Palembang. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah, 1(2).

Subagyo, J. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V.W. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi: Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Supardan, D. (2012). Pendidikan Multibudaya. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI, 1-59.

Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Journal Form of Culture, 5(1), 1–10.

Takari, M. (2009). Ulos Dan Sejenisnya Dalam Budaya Batak Di Sumatera Utara: Makna, Fungsi, Dan Teknologi. Makalah Pada Seminar Antarabangsa Tenunan Nusantara, Di Kuantan, Pahang, Malaysia. Pengajian Media, Fakulti Sastera Dan Sains Sosial, Universiti Malaya, Pensyarah Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara., 1–32.

Tandiangga, P. (2021). Simbolisme, Realitas, dan Pikiran dalam Semiotika Charles W. Morris. Jurnal Syntax Transformation, 2(05), 650–661.

Downloads

Published

2024-09-02

How to Cite

Parasian, N. A., Sinulingga, J., & Sinaga, W. (2024). Analisis Semiotika pada Ulos Harungguan Muara. Kompetensi, 17(1), 39–54. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v17i1.215