REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KOTA BALIKPAPAN
DOI:
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v13i1.33Keywords:
kesantunan, pembelajaran, sekolah menengah atasAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan realisasi kesantunan dan wujud penyimpangan kesantunan berbahasa yang terjadi dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 9 Balikpapan dalam hal pemilihan kata dan cara berbicara yang santun serta untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesantunan dan ketikdaksantunan berbahasa dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif dan pendekatan sosiopragmatik serta teori yang dikemukakan oleh Leech. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data ialah teknik simak dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode Miles and Huberman. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penyimpangan kesantunan berbahasa dalam proses pembelajaran di kelas XI SMA N 9 Balikpapan sebanyak 77 tuturan, sedangkan pematuhan sebanyak 8 tuturan. Di antara maksim-maksim kesantunan berbahasa, maksim yang paling banyak disimpang dalam proses pembelajaran adalah maksim kebijaksanaan, kedermawanan dan maksim penghargaan dengan faktor penyebab
ketidaksantunan yang paling dominan terjadi ialah sengaja memojokkan mitra tutur dan kritik secara langsung dengan kata-kata kasar. Sementara itu, maksim yang paling banyak dipatuhi dalam proses pembelajaran adalah maksim kebijaksanaan dan maksim kedermawanan dengan faktor dominan penyebab kesantunan ialah memperhatikan cara menyampaikan dalam penggunaan ragam bahasa dan memperhatikan tujuan yang akan dicapai dalam berbicara.