Identitas Kesultanan Kutai Kartanegara melalui Simbol Ukiran Tambak Karang
DOI:
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v18i1.373Keywords:
tambak karang, identitas, simbol, Kesultanan Kutai KartanegaraAbstract
Tambak karang adalah sebuah seni ukir milik masyarakat Kutai, khususnya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Seni ukir ini memiliki keunikan tersendiri karena mengambil kisah kelahiran Putri Karang Melenu, sosok ibu yang melahirkan Raja-Raja Kutai berikutnya. Tambak karang menjadi objek kajian semiotik pada penelitian ini dengan memanfaatkan semiotika Charles Sander Pierce. Melalui metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan simbol dalam tambak karang sebagai salah satu simbol identitas Kesultanan Kutai Kartanegara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan prosedur penelitian lapangan di mana peneliti langsung datang mengamati pada saat acara Erau Tenggarong berlangsung, khususnya pada saat ritual beluluh sultan dan ritual pelas. Hal itu dikarenakan tambak karang banyak dibuat pada saat ritual-ritual tersebut. Peneliti mengumpulkan data-data berkenaan tambak karang serta melakukan wawancara kepada pemangku adat sakral kesultanan yang mengetahui tentang makna pembuatan tambak karang, selain itu dokumentasi berupa gambar-gambar tambak karang dibuat melalui foto-foto untuk memperjelas proses analisis serta dokumentasi literatur tentang silsilah Kutai juga menjadi tambahan data dalam penelitian ini. Hasilnya pertama menunjukkan bentuk-bentuk ukiran yang terdapat di dalam tambak karang dan kedua menunjukkan makna simbol yang dapat mengungkap identitas Kesultanan Kutai. Kartanegara.
References
Dewi, A., & Hanneman, S. J. (2005). Identitas sebagai Dinamika Sosial dari Sudut Pandang Stuart Hall : Studi Kasus Kelompok Etnis Cina Pasar Baru Jakarta. Retrieved Juni 7, 2025, from Universitas Indonesia Library: https://lib.ui.ac.id/detail?id=116511&lokasi=lokal
Janah, U. (2016). Beluluh Sultan; Ritual Sakral Pada Pelaksanaan Erau. Yogyakarta: Sibuku Media.
Janah, U. (2017). Fungsi Simbolik Perayaan Erau di Tenggarong (Kajian Semiotika). Jurnal Masyarakat dan Budaya, 19(2), 269-286. doi:https://doi.org/10.14203/jmb.v19i2.439
Janah, U. (2022, April 29). Estetika Alih Wahana Kisah Putri Karang Melenu ke Bentuk Ukiran Tambak Karang Nungkul. Prologue, 8(1), 28-46. doi:https://doi.org/10.36277/jurnalprologue.v8i1.74
Janah, U., Rosdiana, & Indriastuty, N. (2018). Makna Simbol Nilai Kebangsaan dalam Perayaan Erau. CALLS, 4(2), 123-140. Retrieved from https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/CALLS/article/view/1692/1297
Kutai, P. D. (2003). Dari Swapraja ke Kabupaten Kutai. Kalimantan Timur: Pemerintah Daerah
Kabupaten Kutai.
Pierce, C. S. (1931). Collected Papers of Charles Sanders Peirce. (C. Hartshorne, & P. Weiss, Eds.) Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press.
Rachim, H. A. (2011). Beberapa Catatan tentang Sejarah, Adat dan Budaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Marta Dipura, Jilid II. Buku tidak diterbitkan.
Sayekti, S. (2010). Silsilah Kutai Kartanegara Eyang Martadipura. Jakarta: Pusat Bahasa.
Sinaga, R., Tampubolon, F., & Barus, A. (2024). Simbol Dan Makna Jabu Parsaktian Datu Parulas Paultop. Kompetensi, 17(2), 143–153. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v17i2.217
Thohir, M. (2013). Multikulturalisme; agama, budaya, dan sastra. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ulum Janah, Anna Anganita Theresia Latumeten

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.