STRATEGI KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA PADA KOLOM KOMENTAR MEDIA SOSIAL INSTAGRAM AKUN DETIKCOM: STUDI KASUS REYNHARD SINAGA
DOI:
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v14i1.40Keywords:
Strategi ketidaksantunan, Culpeper, Reynhard , InstagramAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi yang pesat sehingga membuat masyarakat dapat secara bebas berkomunikasi antar sesama melalui media sosial. Hal tersebut membuat banyaknya ditemukan bahasa-bahasa kurang santun yang dilontarkan dengan berbagai cara. Cara-cara seseorang dalam berbahasa tidak santun tersebut merupakan bentuk penggunaan strategi ketidaksantunan berbahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Strategi ketidaksantunan berbahasa pada kolom komentar media sosial instagram akun detikcom: Studi kasus Reynhard Sinaga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan kajian pragmatik. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa atau kalimat komentar masyarakat yang diperoleh dari kolom komentar pada akun Instagram detikcom mengenai kasus Reynhard yang mengandung unsur penggunaan strategi ketidaksantunan berbahasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak, dan catat. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sebanyak 846 data. Penggunaan strategi secara tunggal sebanyak 300 data yaitu strategi ketidaksantunan positif 13 data, ketidaksantunan negatif 219 data, ketidaksantunan sarkasme atau kesantunan semu 68 data, dan kombinasi strategi sebanyak 546 data yaitu strategi ketidaksantunan secara langsung + positif 64 data, ketidaksantunan secara langsung + negatif 157 data, ketidaksantunan positif + negatif 156 data, ketidaksantunan positif + sarkasme 2 data, ketidaksantunan negatif + sarkasme 7 data, ketidaksantunan secara langsung + positif + negatif 155 data, dan ketidaksantunan positif + negatif + sarkasme 5 data. Penggunaan strategi yang paling banyak ditemukan adalah strategi ketidaksantunan berbahasa negatif yaitu sebanyak 219 data dan strategi yang tidak ditemukan dalam penelitian ini adalah pemakaian strategi menahan kesantunan. Hal tersebut terjadi karena strategi menahan kesantunan hanya terjadi pada komunikasi lisan.