MANUMPAN SOLU-SOLU ETNIK BATAK TOBA: KAJIAN SEMIOTIK
DOI:
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v14i2.56Keywords:
Manumpan, Solu-solu, SemiotikAbstract
Penelitian ini berjudul Manumpan Solu-Solu Etnik Batak Toba : Kajian Semiotik. Metode pengumpulan data yang digunakan ada 3 (tiga) yaitu metode observasi, metode wawancara dan metode kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif yang bersifat deskriptif. Lokasi pengambilan data untuk penelitian ini terletak di desa Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Humbang Hasundutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Bentuk, fungsi dan makna simbol yang terdapat dalam Manumpan Solu-solu Etnik Batak Toba , Teori yang digunakan untuk menganalisis riset ini merupakan teori Semiotik yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian yakni : Manumpan solu solu terhadap Etnik Batak Toba terdapat 20 jenis simbol peralatan antara lain : Rindang ( kayu), sibola aek, gading -gading (rusuk), panontar, lambung solu-solu, ulos ragi hotang, ulos mangiring, belek-belek, sanggul-sanggul, unte pangir (jeruk purut), pinggan nabontar (cawan putih), sijagaron, pirani ambalungun (telur ayam kampung), itak gurgur, tandok, boras, hepeng atau uang, mesin , propeller (kipas), hole (kemudi). 5 jenis simbol makanan antara lain : Napuran ( sirih), pining (pinang), ikan mas, Daging babi, Daging ayam. 4 jenis simbol penanda status antara lain : Hula hula, Dongan tubu, boru, dongan sahuta serta 1 jenis simbol waktu antara lain :Pagi hari atau manogot ni ari.