Upacara Adat Saur Matua Etnis Batak Toba: Analisis Peristiwa Tutur
DOI:
https://doi.org/10.36277/kompetensi.v15i2.74Keywords:
Saur Matua, Peristiwa Tutur, SosiolinguistikAbstract
Artikel ini mengkaji perihal bagian-bagian upacara kegiatan Batak Toba dan pidato-pidato yang ada. Kajian ini ialah kajian penelitian deskriptif kualitatif berdasarkan teori sosiolinguistik Dell Hymes (1972). Hasil kajian menunjukkan bahwa peristiwa tutur berikut terjadi pada Upacara Kegiatan adat Batak Saur Matua Toba: Tahap pertama Moppo, tahap ke-2 Mangonda-ondai dan panggalangon, tahap ke-3 Partuatni na saur matua. Data peristiwa tutur pada Upacara Kegiatan adat saur matua etnis Batak Toba ini terdapat 67 data.Yang mana Setting and scene diadakan digedung wisma, dan dihalaman, pada saat kegiatan moppo, mangonda-ondai dan kegiatan partuatni na saur matua. Participants pada kegiatan tersebut ialah pihak hulahula, suhut, panamboli, suhut na martinodohon, anak, pamimpin gareja, boru, pariban suhut, tulang rorobot, hulahula naposo, dan boru suhut, ale-ale, dan seluruh undangan yang ada di tempat kegiatan. Ends pada kegiatan ini ialah untuk menjawab pertanyaan yang di berikan pihak lawan tutur, untuk menjawab pernyataan dari lawan tutur, menghibur pihak yang berduka, memberi semangat, memberi berkat, meminta maaf, berterima kasih, mendoakan, dan mempersilahkan. Act sequence yang terdapat pada kalimat pada kegiatan ini ialah bentuk ujaran non formal, kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat seruan, kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah. Key pada kegiatan saur matua Op.Louis Demak ini ada beberapa, yakni singkat, suara meninggi, suara merendah, suara netral, perasaan lega, sedih, senang, terharu, penuh harap, ekspresi bertanya, dan memohon. Instrumentalities pada kegiatan ini ialah bahasa lisan. Norm of interaction and interpretation ialah sopan santun dan saling menghargai. Genre yang terdapat pada kegiatan ini ialah dialog, narasi, nyanyian, pepatah, pantun, nasihat, ayat, doa, dan permohonan. Manfaat adanya penelitian ini ialah bisa menambah wawasan peneliti mengenai penelitian terkait dan diharapkan bisa memberikan masukan informasi dan acuan untuk melestarikan warisan budaya masyarakat di Indonesia.